Selasa, 29 September 2015

Proses terjadinya minyak bumi, gas alam dan batubara

Pernahkah kita berfikir bahwa tak lama lagi cadangan energi kita akan habis kita konsumsi sendiri..? Selama ini kita masih menggantungkan pada minyak bumi, gas alam dan batu bara sebagai bahan bakar utama kita, ketiganya berasal dari bahan yang sama yaitu fosil dari binatang dan tumbuhan purba yang terpendam dalam tanah hingga jutaan tahun.

Minyak bumi dan gas alam.

Terbentuk dari binatang yang mati dan tertimbun di dalam endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut, dan akhirnya berkumpul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil pelapukan mahluk hidup yang sebelumnya telah ada.  Timbunan ini kemudian selama beratus juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi gelembung minyak bumi atau gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu endapan, waktu, serta tekanan lapisan batuan yang berada di atasnya.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
Dalam proses pembentukannya diperlukan suhu sekitar 110 C dari panas bumi yang kemudian akan membentuk genangan minyak mentah dalam lapisan kerak bumi, sementara jika terpapar suhu yang lebih tinggi (diatas 110 C) akan menjadi gas alam. namun pada kenyataan nya kedua zat tersebut dapat berada pada satu cerukan dengan minyak pada bagian bawah dan gas pada bagian atasnya.

Batu Bara.


Terbentuk dari timbunan tumbuhan dalam hutan atau rawa purba yang tertimbun endapan tanah dan lumpur. Setelah proses pelapukan dan tekanan yang cukup maka akan berubah menjadi batuan endapan berwarna hitam pekat, umumnya menyerupai batang dan ranting seperti arang yang sering kita jumpai sekarang namun dengan tingkat kekerasan yang cukup padat. Karena kepadatannya maka ketika di panaskan akan membentuk bara dalam waktu yang lama.



Proses pembentukan batu bara
Proses ini memerlukan waktu hingga ratusan juta tahun untuk diperoleh pelapukan yang sempurna dan dalam tekanan yang cukup dalam proses pengerasannya.